Rabu, 13 Januari 2016

Cara Tradisional Penurun Demam

Cara Tradisional Penurun Demam

 

Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh berada di atas 37.5 derajat celsius. Infeksi ringan hingga parah bisa menyebabkan demam. Demam merupakan bagian dari proses kekebalan tubuh yang sedang melawan infeksi akibat virus, bakteri atau parasit. Selain itu, demam juga bisa terjadi ketika seseorang terlalu lama berada di bawah sinar  matahari atau karena penyakit seperti hipertiroidisme dan artritis.
Demam dianggap sangat tinggi dan berpotensi berbahaya jika suhu tubuh mencapai 39° celcius atau lebih. Suhu tubuh yang sangat tinggi menandakan terjadinya infeksi yang serius di dalam tubuh.

Nah, Ini dia bahan alami penurun demam di antaranya :
1. Bawang Merah
Caranya mudah, anda hanya perlu menumbuk sekitar dua siung bawang merah secara kasar, janga telalu hancur dan halus biarkan terkstur bawang merahnya tetap ada. kemudian anda bisa menambahkan sedikit minyak kayu putih, atau minyak telon, atau minyak tawon. Lalu aduk aduk hingag bawang merah terkena minya seluruhnya dengan merata. Namun jika tidak menggunakan munyak pun tak masalah, anda bisa menggunakan bawangnya saja karena sebenarnya bawang merah pun akan mengeluarkan minyak bawang secara alami.

Jika adonan bawang sudah siap anda cukup mengusapkannya ke leher buah hati anda, lalu ke punggungnya dan ke dada dan perutnya. Alangkah lebih baik jika anda melakukannya saat sang buah hati sedang tidur, sehingga ia tidak risih karena baunyaa. Dan ketika bangun demamnya sudah hilang.

 2. Kunyit (Curcuma longa)
Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan).

Caranya: Cuci bersih 10 gram umbi kunyit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Tambahkan dengan perasan 1/2 buah jeruk nipis. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian campuran madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari.
 
3. Sambiloto (Andrographis paniculata)
Memiliki kandungan andrografolid lactones (zat pahit), diterpene, glucosides dan flavonoid yang dapat menurunkan panas.

Caranya: Rebus 10 gram daun sambiloto kering, 25 g umbi kunyit kering (2,5 ibu jari), dan 200 cc air. Rebus hingga mendidih dan airnya tinggal 100 cc, kemudian saring. Setelah hangat, tambahkan 100 cc madu bunga kapuk atau mahoni, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian, berikan 3 kali sehari.

4. Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.)
Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain-lain. Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung dan pegal-pegal.

Caranya : Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata. Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar